Tahap 1
Setelah terbiasa melihat objek yang akan digambar, mulailah menarik garis sketsa kerangka struktur menggunakan pensil F, H atau HB untuk membuat bidang mata kemudian diteruskan ke bidang hidung dan mulut. Setelah itu buat bidang kepala, telinga dan rambut.
Perlu diperhatikan juga lekukan pada kening, hidung dan bibir.
Bagian ini sangat penting karena menjadi nyawa dari keseluruhan sketsa.
Setelah selesai maka sketsa gambar kepala ini menjadi acuan untuk menggambar bagian tubuh lainnya. Tidak perlu menggambar keseluruhan objek seperti terlihat dalam foto, dengan cara ini bisa menambah keindahan pada gambar.
Setelah terbiasa melihat objek yang akan digambar, mulailah menarik garis sketsa kerangka struktur menggunakan pensil F, H atau HB untuk membuat bidang mata kemudian diteruskan ke bidang hidung dan mulut. Setelah itu buat bidang kepala, telinga dan rambut.
Perlu diperhatikan juga lekukan pada kening, hidung dan bibir.
Bagian ini sangat penting karena menjadi nyawa dari keseluruhan sketsa.
Setelah selesai maka sketsa gambar kepala ini menjadi acuan untuk menggambar bagian tubuh lainnya. Tidak perlu menggambar keseluruhan objek seperti terlihat dalam foto, dengan cara ini bisa menambah keindahan pada gambar.
sketsa 1 |
Tahap 2
Kemudian tambahkan elemen pendukung seperti rambut, telinga, dagu & elemen lainnya sehingga membentuk kepala secara utuh, juga leher & baju sebatas bagian kerahnya saja.
Dari sini sudah cukup terlihat bahwa yang digambar adalah seorang wanita.
Kemudian tambahkan elemen pendukung seperti rambut, telinga, dagu & elemen lainnya sehingga membentuk kepala secara utuh, juga leher & baju sebatas bagian kerahnya saja.
Dari sini sudah cukup terlihat bahwa yang digambar adalah seorang wanita.
sketsa 2 |
Tahap 3
Pertegas garis-garis sketsa yang sudah ada menggunakan pensil 2B, sehingga objek yang tergambar mulai terlihat bentuknya. Seperti biasa mulailah dari mata, karena bentuk mata adalah kunci keberhasilan dari seluruh proses. Pada tahap ini, memori kita terhadap wajah asli sang objek (bukan dalam foto) sangat dibutuhkan. Diantaranya memori mengenai lekukan-lekukan wajahnya dan beberapa ekspresi wajahnya. Hapus garis-garis sketsa & struktur yang tidak diperlukan apabila mengganggu.
Pertegas garis-garis sketsa yang sudah ada menggunakan pensil 2B, sehingga objek yang tergambar mulai terlihat bentuknya. Seperti biasa mulailah dari mata, karena bentuk mata adalah kunci keberhasilan dari seluruh proses. Pada tahap ini, memori kita terhadap wajah asli sang objek (bukan dalam foto) sangat dibutuhkan. Diantaranya memori mengenai lekukan-lekukan wajahnya dan beberapa ekspresi wajahnya. Hapus garis-garis sketsa & struktur yang tidak diperlukan apabila mengganggu.
sketsa 3 |
Tahap 4
Sekarang masuk tahapan yang cukup serius... memunculkan identitas si objek sketsa ini.
Seperti yang sudah saya utarakan di awal materi, bagian wajah adalah yang terpenting sebagai nyawa dari keseluruhan sketsa.
Setelah selesai mempertegas garis sketsa, maka mulailah memberi arsiran sesuai pencahayaan, dimulai dari mata. Cukup dengan arsiran kasar mengunakan pensil 2B, jangan terlalu runcing atau terlalu tumpul. Berikan karakter garis pada bidang-bidang tertentu; seperti pipi, hidung, telinga dan lainnya. Pada tahap ini gambar akan terlihat seperti komik.
sketsa 4 |
Tahap 5
Tahap terakhir adalah eksekusi... ehm penyelesaian. Tahap pemberian arsir untuk menampilkan tekstur dan kedalaman objek serta memperkuat lagi ekspresi yang ingin kita munculkan.
Sentuhan akhir menggunakan pensil mulai dari HB hingga 6B (menggunakan HB dan 2B sudah cukup). Pertegas lagi garis-garis tepi serta garis-garis karakter menggunakan pensil 2B runcing. Rapatkan arsiran menggunakan pensil HB tumpul, kemudian timpa dengan pensil 2B tumpul. Untuk menambah hasil yang lebih realis, Anda bisa menggosok hasil arsiran dengan lembut menggunakan tortillon/ndusel, ujung jari, kapas atau penghapus.
Dan jangan lupa, untuk semakin memperindah sketsa kalian, bubuhkan tandatangan di manapun
sketsa 5 |